Kiai Haji Noer Alie (lahir di Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 15 Juli1914; meninggal di Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 29 Januari1992) Adalah pahlawan nasional Indonesia Dengan SK Presiden : Keppres No. 085/TK/2006, Tgl. 3 November 2006, beliau berasal dari Jawa Barat dan juga seorang ulama.
Ia adalah putera dari Anwar bin Layu dan Maimunah binti Tarbin. Ia mendapatkan pendidika agama dari beberapa guru agama di sekitar Bekasi. Pada tahun 1934, ia menunaikan ibadah haji dan memperdalam ilmu agama di Mekkah dan selama 6 tahun bermukim disana. Selama di negeri orang, ia aktif berorganisasi. Di sini, ia kemudian bertemu seorang pelajar asing yang heran kenapa Belanda dapat menjajah Indonesia yang jauh lebih besar. Pertanyaan ini mengusik semangat nasionalisme Noer Ali yang lalu membentuk perhimpunan pelajar Betawi di Mekah. Setibanya di Tanah Air, Noer Alie mendirikan madrasah. Saat Rapat Ikada digelar pada pada 19 September 1945, Noer Alie juga hadir di sana. Pada November 1945, Noer Alie membentuk Laskar Rakyat untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Beliau kemudian menjadi Komandan Batalyon Ill Hisbullah Bekasi. Keberanian K.H. Noer Ali yang dijuluki Si Belut Putih dan Singa Karawang-Bekasi terlihat dalam Pertempùran Sasak Kapuk. Beliau juga melancarkan perang psikologis dengan memasang ratusan bendera Merah Putih dari kertas di sepanjang Bekasi-Karawang. Belanda bertambah murka karena sebelumnya sudah sering mendapat serangan dari pasukan TNI yang dipimpin Mayor Lukas Kastaryo. Dalam suatu upaya pengejaran pasukan TNI, Belanda menyerang Kampung Rawa Gede. Tidak menemukan yang dicari, Belanda membantai penduduk. Aksi Belanda ini mendapat kecaman internasional yang menilainya sebagai kejahatan perang. Pada. tahun 2011, para ahli Waris korban tragedi Rawagede mendapat kompensasi dan pemerintah Belanda. K.H. Noer Alie juga seorang politisi yang hebat. Ia pernah terpilih menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia Daerah Cabang Babelan. Pada 19 April 1950, ia menjabat Ketua Masyumi Cabang Jatinegara, nama Kota Bekasi saat itu. Ia pun tercatat sebagai salah seorañg yang membidani lahirnya Kabupaten Bekasi. Dalam bidang sosial dan pendidikan, K.H. Noer Alie membentuk sebuah organisasi bernama Pembangunan Pemeliharaan dan Pertolongan Islam yang kemudian berganti nama menjadi Yayasan Attaqwa.