Ny. Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto

Skripsi
0
Raden Ayu Siti Hartinah (lahir di Desa Jaten, Surakarta, Jawa Tengah, 23 Agustus 1923 – meninggal di Jakarta, 28 April 1996 pada umur 72 tahun) adalah istri Presiden Indonesia kedua, Jenderal Purnawirawan Soeharto. Siti Hartinah, yang sehari-hari dipanggil "Ibu Tien Soeharto" merupakan anak kedua pasangan KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo. Ia merupakan canggah Mangkunagara III dari garis ibu. Tien menikah dengan Soeharto pada tanggal26 Desember 1947 di Surakarta. Siti kemudian dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia tak lama setelah kematiannya.


  • Pernah Menjabat

  1. Ketua Umum Ria Pembangunan
  2. Penasehat Utama Dharma Wanita
  3. Penasehat Utama Dharma Pertiwi
  4. Penasehat Utama Persit Kartika Chandra Kirana
  5. Sesepuh Persatuan Isteri Purnawirawan ABRI (PERIPABRI)
  6. Wakil Ketua / Ketua Bidang Keuangan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1983 – 1993) / Penanggung Jawab Proyek Pembangunan Gedung Kwarnas Pramuka dan sejak 1993 sampai wafatnya sebagai Anggola Mabinas.
  7. Pelindung Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPN1)
  8. Ketua Umum Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IKGTKI)
  9. Penasehat Utama Persatuan Isteri Veteran RI (PIVERI)
  10. Ketua Kehormatan DPP Korps Wanita Veteran RI (KOWAVERI)
  11. Pelindung Induk Koperasi Veteran RI (INKOVERI)
  12. Pelindung Nasional Women’s International Club (WIC)
  13. Ketua Yayasan Harapan Kita (YHK)
  14. Ketua BP-3 Taman Mini Indonesia Indah (BP3-TMII)
  15. Ketua Dewan Penyantun RS Anak & Bersalin “Harapan Kita”
  16. Ketua Dewan Penyantun RS Jantung ”Harapan Kita”
  17. Ketua Umum Yayasan Mangadeg Surakarta
  18. Pendiri/Ketua Yayasan Kartika Jaya
  19. Sesepuh Keluarga Besar Wirawati Catur Panca
  20. Pendiri/Ketua Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan
  21. Pelindung Yayasan Paraplegia Yudha Kencana Bhakti
  22. Pelindung Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI)
  23. Ketua Kehormatan Perhimpunan Pemberantasan Tuberculosa Indonesia.
  24. Ketua Penasehat Badan Kerjasama Usaha Pembinaan Warga Tama.
  25. Pelindung Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia
  26. Pelindung Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI)
  27. Pelindung Himpunan Wanita Karya (HWK)
  28. Pelindung Yayasan Nakula Sadewa
  29. Pelindung KOWANI
  30. Pelindung Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial
  31. Pelindung Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS)
  32. Ketua Umum Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan (YDGRK)
  33. Ketua Umum Yayasan Purna Bhakti Pertiwi (YPBP)
  34. Pelindung Utama Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat
  35. Pelindung Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)
  36. Pelindung Save Our Soul (SOS) Desa Taruna
  37. Ketua Kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI)
  38. Pelindung Persatuan Bowling Indonesia
  39. Pelindung Yayasan Asma Indonesia
  40. Pelindung Yayasan Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI)
  41. Pelindung Yatnawati Kartini
  42. Pelindung Yayasan Bhakti Pertiwi Sejahteraan
  43. Anggota Badan Pendiri Yayasan Serangan Umum 1 Maret 1949
  44. Sesepuh Golkar
  45. Pelindung Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI)
  46. Pelindung Utama Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI)
  47. Pemrakarsa/Ketua Penanggung Jawab Pelaksana Pembangunan Museum Puma Bhakti Pertiwi
  48. Pemrakarsa/Ketua Penanggung Jawab Pelaksanaan Pembangunan Agrowisata Taman Buah Mekarsari
  49. Ketua Umum Badan Pendiri Yayasan Dharma Kusuma.
  50. Pembina Laskar Putri Indonesia (LPI)
  51. Pelindung Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI)
  52. Pelindung Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda (HIPRADA)
  53. Pelindung Persatuan Penyantun Mata Tuna Netra Indonesia (PPMTI)
  54. Pelindung Persatuan Wanita Republik Indonesia (PERWARI)
  55. Pelindung Yayasan Jantung Indonesia.

  • Penghargaan dan Kehormatan

  1. Bintang Republik Indonesia Adipradana Tahun 1973
  2. Bintang Gerilya Tahun 1987
  3. Bintang Budaya Parama Dharma Tahun 1992
  4. SatyaLencana Kebaktian Sosial Tahun 1991
  5. Satyalancana Tunas Kencana Pramuka
  6. Veteran Pejuang Kemerdekaan RI Tahun 1981
  7. Medali Adimanggalnya Krida dari Menpora Tahun 1995
  8. Dari Pemerintah Manca Negara terdiri dari
  9. Kroon Orde (Huis Orde van Oranje) dari Belanda Tahun 1970
  10. Grand Cordon of The Order of Sheba dari Ethiopia Tahun 1968
  11. First Class of Order of The Precious Crown dari Jepang Tahun 1988
  12. Sonderstufe des Cross Kreuzes (Special Order of The Grand Cross) dari Republik Federasi Jerman Tahun 1970
  13. Grand Croix de L’ordre Royal de Siwathora dari Kamboja Tahun 1968
  14. The Grand Order of Mugunghwa dari Korea Selatan Tahun 1981
  15. Cordon of The Order of Kuwait First Class (Wizman el-Kuwait dzu el-Wisah) dari Kuwait Tahun 1978
  16. Darjah Utama Sen Mahkota Negara (DMN) dari Malaysia Tahun 1970
  17. Supreme Class of The Order of Al Kamal dari Mesir Tahun 1978
  18. Grand Croix de L’Ordre National Du Merite dari Perancis Tahun 1973
  19. The Order of The Golden Heart dari Philipina Tahun 1968
  20. The Order of The Tudor Vladimirescu Class dari Rumania Tahun 1983
  21. Ommayad Zur Rozziah (Zou Al Ressieah) dari Syria Tahun 1978
  22. Banda de Dama de la Orden Americanade Isabel La Catolica dari Spanyol Tahun 1988
  23. Knight Grand Cross of The Most Illustrious Order of chula Chon Klao (First Class) dari Thailand Tahun 1970
  24. Grand Cordon of The Jewelwed Al-Nanda (Order of Renaissance) dari Yordania Tahun 1986
  25. Grand Cordon of The Yugoslav Star dari Yugoslavia Tahun 1983
  26. Order del Libertador Grand Cordon dari Venezuela Tahun 1988

  • Riwayat Perjuangan

Pengalaman Almarhumah dibidang keorganisasian telah diawali sejak masih remaja yaitu aktif di dalam Kepanduan (Pramuka) Dan pada masa pendudukan Jepang, Almarhumah menjadi anggota organisasi Wanita Fujinkai.
Pada saat perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, Almarhumah ikut menerjunkan diri dalam kancah perjuangan sebagai anggota Laskar Puteri Indonesia. Disamping itu juga aktif di Palang Merah Indonesia untuk memberikan bantuan kepada para prajunt yang memerlukan bantuan sebagai akibat peperangan di garis depan.
Kesetiaan dan ketangguhan dalam perjuangan membela keadilan dan kebenaran demi persatuan dan kesatuan bangsa juga ditunjukan oleh Almarhumah sebagai pendamping setia Bapak Presiden Soeharto pada saat beliau selaku Pangkostrad menumpas pemberontak G 30 S/PKI.
Sebagai Ibu Negara, Almarhumah selalu berusaha memperkenalkan Wajah Indonesia beserta budayanya kepada negara-negara sahabat dengan menampilkan hal – hal yang merupakan ciri khas budaya Indo­nesia seperti makanan, tarian dan penataan ruangan, pada saat diadakan jamuan kenegaraan.
Semangatnya untuk membina persatuan dan kesatuan serta upaya pengembangan budaya bangsa, tercermin di dalam prakarsanya membangun Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang selesai pembangunannya pada tahun 1975, dan senantiasa dikembangkan sehingga TMII ini bukan saja merupakan salah satu kebanggaan bangsa Indonesia melainkan juga dikagumi dan banyak dicontoh negara-negara lain.
KeluarnyaUndang-UndangNo.: 1/1974 tentang Perkawinan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjuangan Almarhumah Ibu Tien Soeharto. Undang-Undang Perkawinan tersebut merupakan wujud nyata kesungguhan Almarhumah di dalam upaya mengangkat harkat dan martabat kaum isteri, utamanya dikalangan Pemerintah dan ABRI.
Peranannya sangat menonjol dalam upaya membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui berbagai program dan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, kepemudaan dan kepramukaan, pendidikan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan sosial anak terlantar, fakir miskin, penyandang cacad dan golongan penduduk yang kurang beruntung dalam kehidupannya. Demikian pula beliau memprakarsai pendirian rumah sakit (antara lain RS. Anak dan Bersalin, RS. Jantung Harapan Kita, RS. Kanker Dharmais). Disamping itu melalui berbagai Yayasan Harapan Sosial yang langsung dipimpinnya antara lain Yayasan Harapan Kita dan Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan merupakan bukti bahwa Almarhumah mempunyai komitmen yang sangat tinggi terhadap kemajuan bangsa dan negara melalui berbagai program dan kegiatan kemasyarakatan, kebudayaan dan sosial kemanusiaan.
Perhatiannya terhadap kemajuan dibidang pendidikan serta upaya peningkatan minat baca masyarakat Indonesia diwujudkan didalam prakarsa Almarhumah mendirikan Perpustakaan Nasional.
Prakarsa Almarhumah membangun Taman Bunga, Taman Anggrek serta Taman Buah merupakan perwujudan dan perhatian Almarhumah yang besar terhadap perkembangan berbagai tanaman di Indonesia yang akan dapat meningkatkan kesejahteraan petani khususnya petani bunga dan buah-buahan.
Sebagai Ibu Negara yang setia, berwawasan luas dan penuh pengabdian pada bangsa dan negara, telah ditunjukkan Almarhumah sebagai pendamping setia Kepala Negara selama 30 Tahun. Dalam waktu tersebut Almarhumah turut memberikan sumbangan yang sangat besar bagi kemajuan bangsa dan negara dengan berbagai hasil-hasil pembangunan nasional yang telah dicapai Bangsa Indonesia.
Beliau wafat pada tanggal 28 April 1996 di Jakarta Jenazahnya dimakamkan di makam keluarga ”Astana Giribangun”, Kec. Matesih, Kab. Karanganyar, JawaTengah. Pemerintah RI menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional dengan Keputusan Presiden No. 060/TK/Tahun 1996 tanggal 30 Mei 1996.

  • Meninggal dunia

Ny. Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto, meninggal akibat penyakit jantung yang menimpanya pada Minggu, 28 April 1996, di RS Gatot Subroto, Jakarta. Berawal dari saat Siti terbangun akibat sakit jantung yang menimpanya, lalu dilarikan ke RS Gatot Subroto. Namun tim dokter telah berusaha maksimal, takdir berkata lain. Siti meninggal dunia pada Minggu, 28 April 1996, jam 05.10 WIB. Soeharto sangat lama merasa terpukul atas kematian Siti.
Siti dimakamkan di Astana Giri Bangun, Jawa Tengah, pada 29 April 1996 sekitar pukul 14.30 WIB. Upacara pemakaman tersebut dipimpin oleh inspektur upacara yaitu Ketua DPR/MPR saat itu,Wahono dan Komandan upacara Kolonel Inf G. Manurung, Komandan Brigif 6 Kostrad saat itu.
Sedangkan sebelumnya saat pelepasan almarhumah, bertindak sebagai inspektur upacara, Letjen TNI (Purn) Achmad Tahir dan Komandan Upacara Kolonel Inf Sriyanto, Komandan Grup 2 Kopassus Kartasura zaman itu.

Post a Comment

0Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !